Tradisi Balimau di Nagari Talang Tangah, Duduk Bersama Ninik Mamak dan Masyarakat Memutuskan Datangnya Bulan Ramadan

Tradisi Balimau di Nagari Talang Tangah, Duduk Bersama Ninik Mamak dan Masyarakat Memutuskan Datangnya Bulan Ramadan

Tradisi balimau bagi masyarakat Nagari Talang Tangah Kecamatan Sungai Tarab kabupaten Tanah Datar sudah ada sejak dari nenek moyang mereka. Tradisi ini dari niniak turun ka mamak dan dari mamak turun ka kamanakan, begitulah seterusnya hingga sampai saat ini. Tujuan utama balimau bagi masyarakat Nagari Talang Tangah adalah untuk mencari kata sepakat oleh seluruh niniak mamak dalam menentukan datangnya bulan Ramadhan atau menentukan kapan mulai berpuasa.

Hal ini disampaikan Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Talang Tangah Joharlis Dt Pangka Jindo dalam sebuah majelis balimau di Medan Nan Satangkai, Rabu (22/3/2023). Majelis tersebut dihadiri langsung Bupati Tanah Datar Eka Putra, Pimpinan dan anggota DPRD Tanah Datar Anton Yondra dan Nurhamdi Zahari Dt Nan Bapayuang Ameh, Plt Camat Sungai Tarab Sri Handayani, Wali Nagari Talang Tangah, seluruh niniak mamak, bundo kanduang, alim ulama, tokoh masyarakat, pemuda dan segenap warga nagari.

“Di Medan Nan Satangkai ini dari dulunya kami para niniak mamak berkumpul dan berdiskusi untuk memutuskan berbagai persoalan, termasuk dalam menentukan datangnya bulan Ramadhan,” terang J Dt Pangka Jindo.

Wali Nagari Talang Tangah, Andry Andres, mengatakan intinya acara balimau ini adalah duduk bersama para niniak mamak dan masyarakat untuk memutuskan datangnya bulan Ramadhan.

“Tadi sudah disepakati secara bersama-sama bahwa besok seluruh masyarakat akan memulai berpuasa. Atas nama Pemerintah Nagari, saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa dan terima kasih khususnya kepada pemuda yang telah ikut berpartisipasi dalam menyukseskan acara ini,” sampainya.

Tradisi Balimau di Nagari Talang Tangah, Duduk Bersama Ninik Mamak dan Masyarakat Memutuskan Datangnya Bulan Ramadan

Sementara, Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan bahwa tradisi balimau di nagari Talang Tangah selaras dengan program unggulan Pemerintah yakni Satu Nagari Satu Event.

“Kegiatan ini perlu kita angkat di dalam program Satu Nagari Satu Event, supaya masyarakat luas tahu apa itu tradisi balimau di nagari ini. Mari terus kita jaga dan lestarikan kegiatan ini, semoga dengan kegiatan ini tali silaturahmi diantara kita terus terjaga,” ujar Bupati Eka.

Di kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia dan pemuda yang telah berpartisipasi di dalam menyukseskan kegiatan ini.

“Sekaitan dengan datangnya bulan Ramadhan, saya atas nama Pemerintah Daerah, pribadi dan juga keluarga menyampaikan minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir di batin. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan tahun ini, mari kita isi Ramadhan tahun ini dengan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT,” pungkasnya.

Tradisi Balimau di Nagari Talang Tangah, Duduk Bersama Ninik Mamak dan Masyarakat Memutuskan Datangnya Bulan Ramadan

Talang Tangah dan asal-usulnya

Talang Tangah merupakan salah satu nagari yang terletak di lereng Gunung Merapi, yang secara administrasi termasuk dalam kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar. Nagari yang berhawa sejuk ini terletak pada ketinggian 900 m dpl memiliki luas 3,5 kilometer persegi atau 4,87 persen dari luas wilayah Kecamatan Sungai Tarab. Berdasarkan pembagian wilayah adat, desa ini merupakan salah satu wilayah pada Luhak Nan Tuo Minangkabau.

Terdapat beberapa pendapat tentang asal muasal nama nagari Talang Tangah. Menurut Tuanku Limo Safri Syarif (76 tahun) dari pasukuan Pitopang Baruah, asal muasal nama Talang Tangah berawal dari pembuatan Medan Bapaneh Nan Satangkai yang merupakan tempat pertemuan dan musyawarah niniak/datuk yang dipercaya merupakan pendiri nagari ini terdiri dari Datuk Nan Balimo (5 orang) yaitu Datuk Kayo (suku Pitopang/Patapang), Datuk Mangkuto Radjo (suku Simabua), Datuk Radjo Malano (suku Sikumbang), Datuk Penghulu Maradjo (suku Piliang) dan Datuk Tanaro (suku Pitopang Baruah).

Tradisi Balimau di Nagari Talang Tangah, Duduk Bersama Ninik Mamak dan Masyarakat Memutuskan Datangnya Bulan Ramadan

Tradisi Balimau di Nagari Talang Tangah, Duduk Bersama Ninik Mamak dan Masyarakat Memutuskan Datangnya Bulan Ramadan

Pendirian Medan Bapaneh Nan Satangkai, diawali dengan pengukuran, pemarasan dan pembersihan lokasi, namun karena kondisi topografi yang tidak rata terdapat kesulitan proses pengerjaan dimana pada bagian tengah lapangan tersebut ada gundukan batu dan tanah, sehingga terucap kata “tahalang di tongah,” lama-lama istilah ini berubah menjadi “Talang Tangah.”

Ada pendapat lain yang mengatakan nama Talang Tangah berasal dari awal terbentuknya kawasan ini sebagai pemukiman, dimana terdapat dua orang ninik yang berbagi tanggung jawab pengelolaan atas dua kawasan. Sebagai penanda batasnya di bagian tengah ditanamlah tumbuhan talang (sejenis bambu yang berukuran kecil). Lama-lama daerah ini bernama Talang Tangah.

Berdasarkan peninggalan-peninggalan peradaban masa lalu di kawasan ini, terdapat sebuah makam di halaman Mesjid Nurul A’la Talang Tangah yang ditandai dengan sebuah batu nisan bertuliskan Sumpik Datuk Kayo dipercaya sebagai orang yang pertama menghuni wilayah ini. Menurut penuturan Tuanku Limo Safri Syarif, Datuk Kayo bersuku Pitopang yang datang pertama sekali ke daerah ini pada periode/zaman awal mula perkembangan masyarakat Minangkabau dari Pariangan yang letaknya juga di lereng Gunung Merapi. Talang Tangah sendiri letaknya bersebelahan dengan nagari nagari tua di Minangkabau seperti Sungai Jambu, Parambahan , Labuah, dan Padang Laweh.

Pada awal perkembangannya nagari Talang Tangah dipimpin oleh Datuk Kayo (suku Pitopang) yang bertanggung jawab untuk wilayah Sakorek Hilia dan Datuk Rajo Mangkuto (suku Simabua) untuk Sakorek Mudiak. Kawasan ini semakin hari semakin bertambah penduduknya hingga berkembanglah persukuan menjadi 5 yaitu Suku Pitopang (Patopang), Simabua, Sikumbang, Piliang (Paliang) dan Pitopang Baruah, yang masing-masingnya dipimpin oleh seorang datuk/penghulu. (CGK)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top