Keliling Sumbar, Alya Lawindo Kini Sambangi Desa Terindah Nagari Pariangan

Keliling Sumbar, Alya Lawindo Kini Sambangi Desa Terindah Nagari Pariangan

Alya Lawindo, gadis minang yang lahir dan besar di Amerika Serikat sempatkan diri bertandang ke Desa Wisata Pariangan, Kabupaten Tanah Datar usai menyambangi beberapa Destinasi Wisata di Kota Bukittinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar.

Kedatangan Alya datang ke Pariangan pada Selasa 17 Januari 2023 bersama tim pendamping dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat yang di pimpin langsung oleh Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Mochammad Abdi dan Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia Sumatera Barat Edward Ardy.

Wakil Rektor III UM Sumbar Mochammad Abdi mengatakan kedatangan Alya ke Desa Wisata Pariangan merupakan bagian dari program yang di susun oleh Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat dalam rangka mendukung program pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam menggerakkan pariwisata Sumatera Barat Pasca Pandemi dan tahun kunjungan wisata 2023 melalui program Visit Beautiful West Sumatera 2023.

“Sebelumnya kita sudah membawa Alya ke beberapa Destinasi Wisata di Kota Bukittinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar, dan Insya Allah setelah ini ke Kabupaten Agam,” ujarnya.

Mochammad Abdi yang juga saudara kandung dari Sutradara Arief Malin Mudo ini menjelaskan bahwa pihaknya menyambut dengan hangat kedatangan Alya ‘Pulang Kampuang’ ke Sumatera Barat.

“Alya merupakan Gadih Minang yang lahir dan besar di Washington, Amerika Serikat, dimana kedua orang tua Alya berasal dari ranah minang yaitu Ayah Alya berasal dari Lawang Kabupaten Agam dan Ibu Alya berasal dari Padang Panjang,” katanya didampingi Ketua Pokdarwis Desa Wisata Pariangan Asrizal Depi yang langsung menyambut kedatangan rombongan.

Lebih lanjut, Wakil Rektor III UM Sumbar menambahjan bahwa saat ini Alya tercatat sebagai mahasiswa di American University Program Studi Hubungan Internasional dan sejak kecil, Alya sudah diperkenalkan oleh kedua orang tuanya dengan budaya minang sehingga Alya menjadi pegiat seni dan budaya minang di Amerika melalui sanggar seni Rumah Gadang USA yang didirikan oleh kedua orang tua Alya.

“Yang tidak kalah menarik dari Alya adalah aktiivitasnya menjadi guru mengaji di Madrasah IMAMM Center Amerika Serikat dan ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda millenial zaman sekarang,” ujarnya.

Sementara itu, Alya Lawindo mengatakan dirinya sangat tertarik dengan berbagai destinasi wisata di Sumatera Barat yang telah di kunjungi.

“Pemandangan yang indah, udara yang sejuk, masyarakat yang ramah, serta makanan nya yang semua enak-enak dan saya sangat terkesan dengan semua itu karena ini semua tidak didapatkan di Amerika,” kata Alya Lawindo.

Menurutnya, Pariangan memiliki pemandangannya sangat indah, udaranya dingin, dimana dirinya juga sempat menikmati gorengan hangat dan teh kawa daun sambil mendengarkan alunan Saluang.

“Pariangan is the Best Village,” ujarnya

Secara terpisah, Ketua Pokdarwis Desa Wisata Pariangan Asrizal Depi menjelaskan Nagari Pariangan menjadi salah satu desa terindah di dunia versi Media pariwisata dari New York, Amerika, Travel Budget pada 2012.

“Majalah ini menjadikan Nagari Pariangan sebagai desa terindah di dunia bersama desa lainnya di dunia, seperti Niagara on The Lake di Kanada, Cresky Krumlov di Republik Ceko, Wengen di Swiss, Shirakawa-go di Jepang, dan Eze di Prancis,” katanya.

Desa Nagari Pariangan sendiri terletak di Lereng Gunung Marapi, tepatnya di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat dengan luas 17,97 kilometer persegi.

Lokasinya sekitar 95 kilometer dari utara Kota Padang, dan 35 kilometer dari Kota Bukittinggi dan Nagari Pariangan juga berada di antara Kota Batusangkar dan Padang Panjang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top