Tanah Datar, cagak.id–Angka stunting di Tanah Datar masih perlu perhatian bersama dan penanganan yang serius, hal ini juga dipicu oleh masalah gizi masyarakat yang belum seimbang dan juga ibu-ibu muda (usia sekolah) yang telah melahirkan, sementara belum memahami bagaimana mengurus anak ataupun rumah tangga.
Hal ini ditekankan Wakil Bupati Tanah Datar, Richi Aprian, saat berdialog dan audiensi dengan masyarakat Nagari Tiga Koto Kecamatan Rambatan, Selasa (20/12/2022).
Disampaikan Richi, saat ini terdapat 648 anak di bawah usia dua tahun yang mengalami stunting, dan itu perlu asupan gizi yang seimbang di Tanah Datar.
“Ini perlu penanganan bersama, sehingga kebutuhan gizi anak-anak di Tanah Datar terpenuhi dan angka stunting bisa diminimalisir ataupun dicegah. Untuk itu mari manfaatkan potensi daerah dan sumber daya yang ada. Di samping upaya pemerintah, peran perantau juga bisa untuk mewujudkan penurunan angka stunting di Tanah Datar,” ungkapnya.
Di Nagari Tiga Koto terdapat 25 kasus stunting yang harus ditangani serius. Dikatakan Richi, dari jumlahnya tentu tidak sulit diatasi dan bisa ditangani cepat oleh pemerintah nagari.
“Tim penurunan stunting akan rakor dalam waktu dekat guna membahas bagaimana formulasi percepatan penanganan stunting ini,” tutur Richi.
Selain itu, lanjut Richi, peran penting orang tua, niniak mamak, dan lembaga adat lainnya untuk mengawasi dan memberikan edukasi agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak diingini itu, seperti juga HIV AIDS dan lainnya.
Sebelumnya, Wali Nagari Tiga Koto, Willi Adha, mengatakan saat ini di nagarinya sedang dikerjakan beberapa paket kegiatan pembangunan fisik seperti beberapa ruas jalan, baik pengaspalan maupun jalan produksi usaha tani.
Selain itu, lapor Willi, di Jorong Pasir Jaya terdapat sekolah regrouping. Namun saat ini kondisi bangunannya kurang terawat dan sudah diajukan surat kepemerintah daerah, untuk pengalihan aset ke nagari termasuk sebuah bangunan di samping kantor wali nagari.
Terkait Program Unggulan Daerah dikatakan Willi sudah berjalan dengan baik, seperti bajak gratis, satu nagari satu event di puncak aua sarumpun dan tahun depan akan digelar lagi, satu rumah satu hafizh dan hafizah serta progul lainnya.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Pemerintah Tanah Datar atas perhatiannya pada nagari kami,” ucapnya.
Sementara pada sesi diskusi masyarakat minta pemerintah daerah dapat menyediakan tempat sampah atau kontainer karena masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai.
Kemudian, masyarakat juga meminta perhatian pemerintah terhadap kembaga-lembaga di nagari seperti bundo kanduang agar pembinaan generasi muda bisa lebih maksimal. (CGK)