Padang, cagak.id — Dinas Pertanian Kota Padang ajak dan imbau generasi muda atau milenial untuk gemar bertani agar meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan mendukung teknologi modern dalam menghasilkan produk tani.
Hal Ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat jelang Pekan Nasional Tani dan Nelayan ke XVI yang akan berlangsung di Kota Padang pada bulan Juni mendatang.
“Anak muda agar ikut bertani agar mendukung produktivitas lahan pertanian yang ada di Kota Padang,” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat pada Rabu 15 Februari 2023.
Ia menjelaskan pihaknya mendukung generasi milenial yang berinovasi meskipun hanya menggunakan lahan pertanian untuk menanam produk cepat panen.
Sebenarnya, mengelola sawah ini termasuk pekerjaan yang menjanjikan dan kita juga mendukung generasi muda dalam mengelola lahan produk hortikultura lain seperti kopi karena memang terjadi kecenderungan untuk produk ini.
“Ini juga sejalan dengan visi-misi pertanian yaitu meningkatkan hilirisasi, dimana dengan didukungnya penanaman produk cepat panen seperti kopi ini juga akan meningkatkan geliat UMKM di Kota Padang,” katanya.
Syahrial Kamat menambahkan saat ini lahan pertanian produktif di Kota Padang ada seluas 5.216 hektar dan setiap musim tanam pihaknya terus mengoptimalkan penggunaan lahan agar produktivitas terus meningkat.
“Kota Padang mengalami penyusutan lahan dari tahun ke tahun yang disebabkan kebutuhan dan perkembangan perkotaan tapi meskipun dengan demikian kita mengimbau petani untuk tetap menanam padi di lahannya,” ujarnya.
Dalam meningkatkan produksi tersebut, ia menganjurkan petani memakai benih yang bermutu selain melakukan perbaikan pengairan, dan irigasi serta antisipasi terhadap penyerangan hama yang dilakukan hingga panen.
“Penghasil benih bisa dengan harga yang hampir dua kali lipat dari padi yang biasa, dan sangat menjanjikan. Usahakan benih berlabel. Benih ini sangat dibutuhkan untuk penanaman berikutnya,” kata Syahrial Kamat.
Sementara itu, terkait kebutuhan beras, Kota Padang mampu memenuhi 30-40 persen, sementara untuk produksi beras di Kota Padang sekitar 30-35 ribu ton per tahun dan untuk kebutuhan sendiri sekitar 100 ribu ton per tahun.
“Dari jumlah penduduk dengan perkiraan 1 juta jiwa maka kebutuhan kita 100 ribu ton dan selama ini kebutuhan kita juga didukung oleh kabupaten/kota lain, misalnya Pesisir Selatan, Solok Selatan, Bukittinggi, Batusangkar serta kalau ada kekurangan yang signifikan bulog mampu memenuhi kebutuhan,” ujar Kadis Pertanian Kota Padang. (ADE)