Dokter Riris: Penderita Polio Tidak Dapat Sembuh

dr. Riris Sosialiasi Pelaksanaan Crash Program Polio di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kota Padang

Padang, cagak.id Dinas Kesehatan Kota Padang gelar Sosialiasi Pelaksanaan Crash Program Polio di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kota Padang, Rabu 22 Februari 2023.

Dokter Specials Anak di RSUD dr. Rasyidin Padang dr. Riris mengatakan anak penderita polio tidak akan dapat sembuh sehingga orangtua diharapkan dapat menjaga anaknya agar tidak terpapar virus polio.

“Pengidap polio tidak akan sembuh karena itu anak dijaga kebersihannya, termasuk lingkungan tempat tinggal,” kata dr Riris.

Ia menjelaskan bahwa apabila virus polio telah masuk ke dalam tubuh, virus itu tidak akan mati oleh asam lambung, dimana hal Ini berbeda dengan virus lain yang mudah mati jika terkena asam lambung.

“Virus polio tahan oleh asam lambung dan setelah berada di lambung, virus tersebut sampai ke usus,” ujarnya di depan seluruh camat dan perwakilan dari tiap OPD di Pemko Padang yang hadir dalam sosialisasi tersebut.

Menurutnya, apabila virus polio sampai di usus, virus akan terus menuju saluran limpa dan setelah itu virus menyerang sumsum tulang belakang dan menyerang saraf.

“Bila sudah merusak saraf, kita akan lumpuh, saat itulah dinyatakan terinfeksi polio dan lumpuh layu mendadak menjadi pertanda seseorang terinfeksi polio,” katanya.

Dikatakannya, pada tinja penderita polio terdapat virus polio sehingga penderita polio tidak diperbolehkan untuk buang air besar sembarangan karena akan berpotensi menginfeksi orang lain.

“Agar anak tidak terinfeksi polio, kita anjurkan agar anak mendapat imunisasi polio secara rutin dan berkala,” ujar dr Riris.

Ia menambahkan bahwa orangtua takut membawa anaknya untuk imunisasi karena anaknya akan demam setelah imunisasi, padahal banyak yang bisa dilakukan ketika anak demam setelah imunisasi seperti memberi anak obat paracetamol agar demamnya turun, dan cara lainnya.

“Orangtua jangan takut Imunisasi, kita lebih baik mencegah polio dari sekarang dengan imunisasi, kalau anak demam kan ada obatnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dr Srikurnia Yati yang mewakili Wali Kota Padang mengatakan bahwa Kota Padang termasuk daerah berisiko tinggi terhadap penularan virus polio.

“Apalagi Padang sebagai ibukota Sumatera Barat karena itu Pemko Padang mengadakan Crash Program Polio dengan mengundang tenaga kesehatan sebagai narasumber dan kepala OPD serta camat sebagai peserta sosialisasi,” ujarnya.

Menurutnya perlu diwaspadai penularan polio di tengah masyarakat karena pada saat pandemi lalu, capaian imunisasi polio sangat rendah.

“Kami mengimbau kepada seluruh orangtua untuk segera membawa anaknya agar melakukan imunisasi polio, sebab dengan imunisasi yang teratur pada anak akan meningkatkan antibodi pada anak itu sendiri,” kata Kadiskes Padang.

Lebih lanjut, dikatakannya apabila anak berusia kurang dari 18 tahun dan belum imunisasi polio, dapat dikejar dengan segera melakukan imunisasi karena tidak ada kata terlambat.

“Pelaksanaan imunisasi polio saat pandemi Covid-19 lalu jauh menurun. Pada tahun 2020, angka vaksinasi suntik polio hanya 19 persen saja. Jauh dari target nasional yang di atas 95 persen dan kita akan lakukan gebyar crash program polio pada tanggal 6 atau 7 Maret nanti, kita mulai dari Nanggalo,” ujarnya. (ADE)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top