Padang, cagak.id — Memperkuat mitigasi menghadapi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang bakal siapkan Mitigasi Bencana Syariah, disamping Mitigasi Bencana secara ilmiah.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Endrizal mengatakan Mitigasi Bencana Syariah pada hakikatnya mitigasi melibatkan potensi lokal.
“Namun juga perlu diiringi dengan kekuatan iman melalui zikir, doa dan pembacaan asmaul husna, dengan ini kita harapkan gempa akan jauh dari kita,” ujarnya.
Endrizal menjelaskan Mitigasi Bencana Syariah dilakukan berupa imbauan kepada masyarakat guna memperbanyak zikir, berdoa dan membaca asmaul husna serta memberantas tempat-tempat yang rawan terjadi maksiat yang ada di Kota Padang.
“Kami kembali menggerakkan rumah ibadah menjadi sentral mitigasi bencana dan seandainya masjid menjadi sentral mitigasi bencana, biaya operasional terkait itu tidak ada,” kata Kepala BPBD Kota Padang.
Menurutnya setidaknya ada kegiatan satu kali sebulan sehingga bisa disosialisasikan kepada masyarakat di dekat musala dan masjid.
“Akhirnya tujuan ini tercapai, rumah ibadah akan menjadi shelter dan tempat evakuasi sementara tapi tentu saja mitigasi bencana harus melibatkan semua stakeholder,” ujar Endrizal.
Ia menambahkan bahwa sejak lima bulan terakhir pihaknya telah melibatkan semua orang, salah satunya Kelompok Siaga Tsunami (Kogami), Kelompok Siaga Bencana (KSB), MUI dan semua potensi organisasi dilibatkan agar berjalan sesuai harapan.
“Alhamdulillah berkat memanfaatkan semua potensi telah terbentuk Tsunami Ready Community yaitu komunitas masyarakat yang siap menghadapi tsunami yaitu kelurahan Purus dan Lolong Belanti,” katanya.
Ia mengaku bahwa pihaknya juga sudah sosialisasikan dan menyiapkan 12 indikator Tsunami Ready Community dengan indikator diantaranya adalah peta tsunami, peta bahaya, kelompok inisiator, sosialisasi kepada masyarakat, seluruh rumah tangga harus paham cara menyelamatkan diri.
“Mereka sudah berulang-ulang melakukan simulasi sehingga pada 30 September 2022, tsunami ready community sudah diakui perwakilan Unesco Indonesia,” ujarnya. (ADE)