Jakarta, cagak.id–Pemilu 2024 diperkirakan bakal mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023. Suntikan dana belanja menyambut pemilu 2024 dan tingkat konsumsi masyarakat yang kuat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi tersebut. Media dan komunikasi salah satu dari sektor yang akan menikmati pertumbuhan konsumsi karena pemilu. Sektor lainnya, makanan dan minuman, serta tekstil dan produk tekstil.
Chief Economist Mandiri Sekuritas Leo Putera Rinaldy mengatakan, pertumbuhan ekonomi 2023 akan melanjutkan tren tingkat konsumsi masyarakat yang kuat dan stabil sejak 2022.
”Peningkatan konsumsi masyarakat akan terdorong oleh adanya penyelenggaraan pemilu yang akan diselenggarakan di 2024,” ujar Leo dalam acara ”Economic and Market Outlook 2023” yang diselenggarakan Tim Ekonom Mandiri Sekuritas di Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Berdasarkan catatan Mandiri Sekuritas, sejak Pemilu 2004 sampai 2019, setiap 1-2 triwulan sebelum penyelenggaraan pemilu, selalu ada peningkatan konsumsi masyarakat. Bercermin dari catatan tersebut, pemilu yang diselenggarakan pada triwulan pertama 2024, maka dorongan konsumsi masyarakat karena faktor pemilu akan dimulai pada triwulan ketiga dan keempat 2023.
Hal ini dipengaruhi suntikan dana besar untuk penyelenggaraan pemilu. Dalam hitungan Leo, suntikan dana penyelenggaraan pemilu yang akan beredar di masyarakat diperkirakan sekitar Rp118,9 triliun hingga Rp270,3 triliun. Perkiraan dana ini berdasarkan total belanja rata-rata pemilu dari 232.770 kandidat yang akan memperebutkan 19.737 kursi jabatan, baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota di Pemilu 2024.
”Dana inilah yang akan merangsang belanja di masyarakat. Perhitungan kami, penyelenggaraan Pemilu 2024 menginjeksikan dana yang akan beredar di masyarakat sebanyak 0,6-1,3 persen dari produk domestik bruto,” pungkas Leo. (CGK)