Alami Peningkatan PAD, BAPENDA Padang Ungkap Strateginya

Kepala BAPPENDA Padang Yosefriawan

Kota Padang mencatatkan realisasi PAD tertinggi sejak beberapa tahun terakhir per 31 Desember 2022 lalu diangka Rp612.621.090.273.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Padang (BAPENDA) Yosefriawan saat ditemui Cagak.id pada Senin 2 Januari 2022.

Yosefriawan mengatakan tahun ini menjadi realisasi tertinggi PAD Kota Padang, terutama sejak tahun 2018 dimana hanya sebesar Rp487.655.433.745.

“Tahun 2022 realisasi PAD Kota Padang tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana tahun 2021 sebesar Rp538.932.820.166 terjadi peningkatan sebesar Rp73.688.270.107,” kata Yosefriawan.

Ia menjelaskan hal tersebut terjadi karena berbagai strategi dillakukan oleh Pemko Padang melalui Bapenda Kota Padang dalam menyasar masyarakat yang merupakan wajib pajak.

“Kawan-kawan di Bapenda Padang secara proaktif melakukan sosialisasi dan mengimbau serta mengajak wajib pajak membayar pajak karena pajak adalah kewajiban yang harus dibayarkan,” katanya.

Kemudian sosialisasi pajak ini sendiri juga dilakukan kepada pengusaha muda yang kebanyakan adalah pengusaha kafe serta pihaknya pun juga melakaukan digitalisasi dengan memasang smart tech sebagai perekam transaksi di tempat wajib pajak.

“Alhamdulillah untuk smart tech tersebut kami berhasil memasang sebanyak 400 unit smart tech berkentuk tapping box dan juga ada yang langsung melalui web service,” kata Kepala Bapenda Padang.

Menurutnya hal tersebut berguna untuk menghindari adanya kongkalingkong dengan wajib pajak karena diakuinya untuk hal tersebut dibutuhkan data real.

“Ini sebenarnya memberikan kemudahan kepada wajib pajak dalam menghitung pajaknya dan ini juga dibutuhkan kejujuran wajib pajak untuk melaporkan pajaknya,” ujar Yosefriawan.

Lebih lancet dikatakan Yosefriawan, pro aktifnya petugas bappenda juga dibantu oleh KPK yang juga melakukan sosialisasi kapad wajib pajak.

“KPK juga mendampingi Bapenda kepada wajib pajak dan sekaligus melakukan pemeriksaan yang juga melibatkan wajib pajak sehingga hal ini menumbuhkan kesadaran wajib pajak,” katanya.

Ia mencontohkan untuk target realisasi pajak restoran, pihaknya sebelumnya hanya menargetkan PAD sebesar Rp50 miliar dan kemudian menaikkannya menjadi Rp60 miliar.

“Ternyata untuk realisasinya hingga akhir tahun yaitu sebesar Rp62,1 miliar yang artinya terjadi peningkatan sebesar Rp12 miliar, dimana pajak tersebut diambil sebesar 10 persen dan Bappenda berhasil meningkatkan pendapatan sebesar Rp120 miliar yang berarti sebelumnya Hilang dan tahun ini berhasil kita kumpulkan,” ujar Yosefriawan.

Kemudian selain optimalisasi sosialisasi yang dilakukan pihak Bappenda, ia juga memberikan law enforcement kepada wajib pajak yang nakal dengan memasang stiker ditempatnya usaha berupa stikler merah sebagai penanda.

“Banyak itu kita lakukan kepada wajib pajak yang nakal dan sebenarnya ini hanya untuk memberikan sangsi sosial saja serta kita belum melakukan penutupan dan lainnya,” katanya.

Selain itu, strategi lainnya Bapenda atau Pemko Padang juga memberikan semacam reward kepada wajib pajak yang taat membayar pajak sebagai ucapan terima kasih kepada wajib pajak yang telah memenuhi kewajibannya.

“Dengan adanya peningkatan PAD Kota Padang ini bisa dikatakan secara perekonomian masyarakat di Kota Padang juga mulai bangkit pasca pandemi COVID-19 yang melanda sejak beberapa tahun terakhir,” kata Kepala Bappenda Padang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top