Batusangkar, cagak.id–Stunting itu bukan gagal tumbuh pada bayi melainkan gangguan gizi kronis yang dimulai dari semenjak ibu hamil, melahirkan sampai anak usia dua tahun. Ditandai dengan tinggi badan menurut usia berada pada kurva merah ke bawah dari standar deviasi. Jadi, stunting itu tidak bicara pendek ataupun gagal tumbuh, dari itu harus ada pengukuran bayi yang benar di posyandu.
“Anak yang mengalami stunting akan mengalami kecerdasannya tidak optimal, beresiko obesitas, hipertensi, diabetes dan juga gangguan lainnya,” kata Ahli Gizi Masyarakat, dokter Tan Shot Yen, dalam seminar sehari yang diikuti Tim Penggerak PKK semua tingkatan, Kader PKK dan Ketua Kelompok Dasawisma Tanah Datar di Gedung Suri Maharajo Dirajo Batusangkar, Sabtu (18/3/2023) lalu.
Tan Shot Yen mengatakan ada 5 pintu menuju stunting, pertama saat ibu hamil mengalami anemia, kurang energi kronik, lingkar lengan atas kecil, anak resiko BLBR, anemia, kedua saat kelahiran, inisiasi menyusui dini tidak dilakukan, Ibu tidak paham perlekatan, kegagalan ASI Eksklusif selanjutnya tinggi, ASI eksklusif gagal, MPASI tidak benar dan anak sering sakit.
“Stunting bisa dicegah dan itu berpulang pada keluarga yang mau didukung dengan 5 pintu keluar dari stunting yaitu literasi, edukasi, sanitasi, imunisasi dan perencanaan ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Tanah Datar Ny.Lise Eka Putra menyampaikan seminar ini merupakan upaya memberi pencerahan dan semangat bagi kader serta seluruh peserta yang hadir untuk menurunkan dan mencegah stunting di Tanah Datar. Selain itu, juga untuk mendukung program nasional percepatan penurunan angka stunting di Indonesia melalui lima pilar.
Disebutkan Lise, lima pilar nasional percepatan penurunan stunting tersebut adalah komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan komunikasi perubahan prilaku, konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah dan desa atau nagari, ketahanan pangan dan gizi serta pemantauan dan evaluasi.
“Di Tanah Datar langkah-langkah penurunan angka stunting terus dilakukan seperti pemberian edukasi kepada masyarakat, pemenuhan gizi, melakukan aksi perubahan bagi Ibu hamil dan memastikan pertumbuhan bayi baik mulai dari dalam kandungan hingga melahirkan serta pelaksanaan seminar yang dilaksanakan saat ini,” ucapnya.
Lise menyebut peran TP PKK sebagai mitra pemerintah daerah dalam upaya mencegah stunting sangat penting. Dari itu, ia berharap para kader PKK, kelompok dasawisma, kader PPKBJ/Sub PPKBJ dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan semua peserta yang ikut baik langsung maupun live streaming dapat menjadi motor penggerak dalam pencegahan stunting di Tanah Datar.
“Angka stunting Tanah Datar menurun dari tahun sebelumnya yang mana pada tahun 2022 sebesar 21,05 persen dan pada tahun 2023 ini menjadi 18,19 persen, dan target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024 sehingga itu menjadi acuan bagi kita khususnya di Tanah Datar,” tukas Lise.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Tanah Datar, Elizar, mengatakan jika permasalahan stunting sudah menjadi permasalahan nasional, untuk itu stunting merupakan persoalan yang serius dan perlu segera diatasi.
“Persoalan stunting sangat serius dan perlu segera diatasi dalam upaya pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia yang sehat dan berkualitas, ter khusus masyarakat Tanah Datar dan Sumatera Barat,” ucapnya.
Dikatakan Elizar, Pemda berkewajiban melindungi asupan gizi masyarakat, dari itu diminta perangkat daerah dan seluruh stakeholder melakukan inovasi agar upaya pemenuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi.
“Dukungan tersebut melalui pembangunan satitasi air bersih, penyediaan pangan aman dan bergizi dan utamanya pemahaman yang baik serta kepedulian masing-masing individu dan masyarakat perannya dalam upaya penurunan angka stunting di Tanah Datar,” pungkasnya.
Usai memberikan materi Tan Shot Yen juga memberikan praktek memasak makanan untuk bayi dihadapan kader PKK di Nagari Koto Tangah Kecamatan Tanjung Emas. (CGK)
Bagikan:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru)