Padang, Cagak.id—Sosialiasi tentang pelaksanaan mata pelajaran muatan lokal keminangkabauan diadakan di Gedung Youth Center Padang, Rabu, (6/9/2023). Narasumber terkemuka Profesor Raudha Thaib selaku Ketua Bundo Kanduang, didatangkan untuk mengulas persoalan keminangkabauan dalam pendidikan. Selain itu, Bapak Ratmil sebagai penginterpretasi dalam pelaksanaan keminangkabauan di sekolah juga memberikan materi tersebut. Kegiatan ini diarahkan oleh penggerak literasi Yusrizal KW, sebagai moderator.
Program ini menjawab kebutuhan pendidikan di Sumatera Barat, terutama Kota Padang, dalam hal kearifan lokal yang merupakan bagian dari P5 Kurikulum Merdeka. Detailnya, salah satunya berusaha mengedepankan kembali kebudayaan daerah masing-masing untuk membangun karakter peserta didik.






Dalam sosialisasi ini dihadiri berbagai elemen: pemerintah, pengawas dan kepala sekolah PAUD sampai SMP Kota Padang, bagian adat melalui Kerapatan Adat Nagari (KAN), yang ikut mendiskusikan bagaimana penerapan muatan lokal keminangkabauan ini nantinya di sekolah-sekolah di bawah Diknas Pendidikan Kota Padang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Yovi Krislova dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini untuk menyamakan persepsi berbagai lapisan dalam pelaksanaan muatan lokal keminangkabauan di pendidikan.
“Anak didik kita sudah terdegradasi. Sibuk dengan HP dan dunianya sehingga sangat perlu memasukkan muatan keminangkabauan dalam pendidikan anak-anak kita,” ungkap Yovi.
Senada dengan itu, Asisten I, Edi Hasymi yang mewakili Wali Kota Padang, juga menyampaikan betapa pentingnya mata pelajaran keminangkabauan diajarkan di ranah pendidikan.
“Pendidikan dan masa depan sangat berkaitan. Kesalahan generasi berikutnya, juga menjadi kesalahan kita (generasi yang seharusnya menurunkan kebudayaan) bersama, terutama di wilayah adat. Kelupaan kita mengajarkan mereka tata krama yang sesuai adat-istiadat kita, akan menjadi kesalahan kita nanti nanti untuk generasi berikutnya. Nilai-nilai adat terutama,” ucap Edi Hasymi ketika membuka acara ini secara resmi.
Terkait progres muatan lokal keminangkabauan ini, Kadis Pendidikan Padang menyatakan, “Muatan lokal kedaerahan ini penyusunan materinya sedang berjalan, bersama dengan pokja, KAN, dan bundo kanduang, dan diusahakan 19 September ini kita launching (muatan lokal keminangkabauan) ini secara resmi, berikut panduannya, kurikulum, dan modulnya untuk sekolah,” ungkap Yovi ketika diwawancarai.
Harapannya nanti katanya, ketergerusan budaya pada anak-anak kita ini bisa diminimalisir melalui upaya muatan lokal keminangkabauan. (DA/FA)
Bagikan:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru)