Padang, Cagak.id—Pulang dari rantau, lalu menjadi anggota legislatif selama satu periode, 2019-2024 di Kota Pariaman, Riko Saputra Zein, S.H., tetap optimisme untuk masa depan Kota Pariaman.
“Saya siap mewakafkan diri untuk Kota Pariaman. Maka, pascapengabdian di DPRD Kota Pariaman, tetap punya komitmen untuk Kota Pariaman,” ujar Riko Saputra dalam suatu percakapan dengan wartawan.
Riko, alumni D-3 Bisnis Universiti Kebangsaan Malaysia, dan alumni S-1 Hukum, Universitas Trisakti, melihat Kota Pariaman sudah banyak perkembangan dan kemajuan terutama secara fisik.
Namun, secara ekonomi gerakannya masih sangat terbatas. Artinya, kita perlu fokus untuk mendorong ekonomi bertumbuhan.
Misalnya, bagaimana memaksimalkan keberadaan pasar rakyat yang sudah berdiri megah menjadi pusat tekstil.
“Pasar rakyat itu, perlu dimaksimalkan, sehingga tidak seperti sekarang, hanya sebagian saja yang terisi, karena belum fokus pada sektor tertentu,” ungkap Rio, yang berlatar belakang keluarga pedagang.
Kota Pariaman memiliki keunggulan koperatif dari segi posisi geografis. Terletak di antara segitiga Kabupaten: Pasaman Barat, Agam, dan Padang Pariaman. Kota Pariaman sebagai penyangga tiga kabupaten itu, harus merebut momentum sebagai pusat bisnis.
Dengan aktivitas bisnis yang bergerak setiap hari, membuat Kota Pariaman tampil sebagai kota central ekonomi di Sumbar.
Selain kota tekstil, Kota Pariaman, juga bisa dijadikan kota pengumpul rempah-rempah, sebab Padangpariaman sebagai penghasil rempah-rempah selama ini, hanya menjadi daerah tempat lewat saja. “Kota. Pariaman juga berpotensi menjadi kota pengumpul rempah-rempah di Sumatera Barat,” ungkap Riko, yang selama ini merantau di Kota Tangerang, sebuah kota penyangga Ibu Kota Jakarta.
Dampak positif, dari keberadaan pusat tekstil dan pusat perdagangan rempah-rempah, ekonomi masyarakat Kota Pariaman akan bergerak maju, income pendapatan masyarakat akan meningkat. Selain membuka peluang kerja.
Langkah-langkah menuju kota bisnis ini, akan lebih kokoh lagi, bila pemerintah Kota Pariaman mengundang perantau sukses Piaman untuk pulang kampung untuk berinvestasi.
“Dengan memberikan pelayanan kemudahan yang diberikan Pemko, akan membuat perantau tertarik untuk investasi di kampung halaman,” Riko membayangkan masa depan gemilang Kota Pariaman.
Riko juga berharap, ekonomi Kota Pariaman, dapat tumbuh, tidak hanya bertumpu pada kegiatan usaha ekonomi menengah kecil saja, tapi kita harus berusaha membangkitkan kembali, menjadikan Kota Pariaman sebagai pusat perdagangan Sumatera Barat, sebagaimana masa pengusaha terkenal Kota Pariaman pada abad ke 19, Muhamad Shaleh.
“Inshaa Allah, bila kita bersepakat, dengan menggeser mindset, dari kota UKM, kota Pariwisata menjadi central bisnis Sumbar, maka Kota Pariaman akan menjadi kota strategis di Sumbar,” ungkap Riko, putra Mangguang, mantan anggota DPRD Kota Pariaman yang kini menggeluti usaha bisnis tambak udang dan bisnis tekstil mengungkapkan cita-citanya. **
**Wiztian Yoetri, Wartawan Senior
Bagikan:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru)