Padang, cagak.id–Peran sektor pertanian terus menurun dalam menunjang pertumbuhan ekonomi makro daerah. Padahal pertanian merupakan program unggulan (progul) Gubernur Sumbar. Bahkan, Pemprov Sumbar mengalokasikan anggaran 10 persen dari total APBD yang jika dikalkulasikan pada tahun 2022 mencapai Rp600 miliar lebih.
“Sangat disayangkan progul yang telah berjalan tiga tahun tersebut belum bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi Sumbar,” ujar Ketua DPRD Sumbar, Supardi, Jumat (27/1/2023).
Menurutnya, perlambatan pada sektor pertanian karena gagal panen atau hal lain, yang seharusnya tidak terjadi karena anggaran digelontorkan cukup besar.
“Itulah gunanya anggaran direalisasikan, salah satunya untuk meminimalisir potensi gagal panen,” sebutnya.
Hal ini diungkapkan Supardi berdasarkan outlook perekonomian Sumbar 2023 yang disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar, Wahyu Purnama A, di Kantor BI Sumbar, kemarin. Dalam acara yang sekaligus perpisahan dengan Wahyu Purnama A tersebut, diketahui pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan meningkat dibanding tahun lalu. Meski demikian, kata Supardi, kenaikan yang diprediksi menyentuh angka 4,2 persen itu dinilainya belum cukup bersaing dengan provinsi-provinsi lain
“Diukur dengan rata-rata nasional kita masih di bawah, idealnya harus melebihi rata-rata tersebut,” katanya.
Disisi lain, Supardi mengapresiasi Wahyu Purnama A yang selama tiga tahun bertugas sebagai Kepala BI Perwakilan Sumbar telah melahirkan banyak inovasi, sehingga membantu pemerintah daerah dalam mengenjot pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi. Salah satu inovasi strategis yang digagasnya adalah pencanangan program Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023.
“Program dan inovasi yang telah digagas ini mesti ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah, sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi hingga ke angka ideal,” ujarnya.
Dalam uraiannya, Wahyu Purnama A memproyeksikan perekonomian Sumbar pada 2023 diprediksi tumbuh pada 4,2 persen hingga 5,0 persen (yoy).
“Salah satu potensi tumbuhnya ekonomi Sumbar adalah sektor pariwisata yang semakin meningkat usai ditetapkannya tahun 2023 sebagai tahun kunjungan wisata dengan tagline Visit Beautiful West Sumatera 2023,” ulasnya.
Menurutnya, jumlah wisatawan yang semakin meningkat, baik wisatawan domestik maupun mancanegara akan mendorong aktivitas konsumsi dan investasi.
“Sektor pariwisata akan menggerakkan seluruh kegiatan ekonomi, mulai dari hotel, konsumsi, jasa, hingga perdagangan dan lainnya,” tuturnya.
Ditambahkannya, pada tahun ini prakiraan cuaca lebih menguntungkan sehingga produksi pertanian tidak lagi terganggu seperti tahun lalu.
“Produksi dan distribusi pangan harus dijaga sedemikian rupa agar daerah surplus mengirimkan hasil pertaniannya ke daerah yang defisit,” pungkasnya. (CGK)
Bagikan:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru)