Padang, Cagak.id—Terjadi penuruan jumlah produksi padi di Kota Padang. Tercatat dalam delapan bulan terakhir rentang waktu Januari-Agustus 2024 produksi padi di Kota Padang sebanyak 31.320 ton, menurun dibandingkan dari periode yang sama tahun sebelumnya (2023) yaitu sebanyak 38.621 ton.
Menurut Yoice Yuliani, Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, pemerintah kota sudah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan produksi padi ini dengan meminimalisir sejumlah permasalahan.
“Kami berusaha meminimalisir permasalahan demi meningkatkan produksi padi. Sejauh ini, produktivitas padi di Kota Padang masih di angka 5,2 ton per hektare,” ujarnya.
Dinas Pertanian sendiri juga telah menyalurkan mesin pompa air sebanyak 9 unit yang tersebar di beberapa lokasi yang rentan kesulitan air, untuk membantu petani mencukupi air pada lahan pertaniannya.
“Paling banyak di Kecamatan Bungus Teluk Kabung karena di sana banyak sawah tadah hujan. Bantuan pompa air sawah sudah dimanfaatkan oleh petani. Sebelumnya mereka menanam hanya satu setengah kali. Dengan adanya bantuan pompa air, mereka tidak bergantung hujan lagi,” terangnya.
Yoice Yulian melanjutkan, pihaknya masih akan menyalurkan 10 unit mesin pompa air sampai akhir tahun 2024. Syarat kelompok tani penerima adalah yang memiliki sawah berlokasi paling jauh 15-20 meter dari sungai sebagai sumber air pompa.
Selain upaya itu, Dinas Pertanian Kota Padang juga telah memberi bantuan dalam program MANTAP (Mandiri Benih Tanaman Pangan) dari Kementerian Pertanian RI. Bantuan ini berupa benih pokok kepada 3 kelompok penangkar benih. Rinciannya yakni Kelompok Tani Budi Sepakat 5 Ha di Koto Tangah, Kelompok Tani Taruko 5 Ha di Pauh, dan Kelompok Tani Usaha Karya 5 Ha di Bungus Teluk Kabung.
“Benih yang dibantu adalah benih pokok, sehingga benih pokok ini bisa dilakukan labelisasi. Benih berlabel mutunya lebih baik, sehingga nantinya akan meningkatkan produktivitas padi,” ucap Yoice Yuliani.
Dalam rangka pengendalian hama dan penyakit tanaman padi, telah dilakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) OPT tanaman padi pada beberapa kelompok tani yang tanaman padinya mulai ada indikasi adanya hama.
Untuk bantuan prasarana, Dinas Pertanian Kota Padang tahun 2024 ini memberikan bantuan perbaikan Jaringan Irigasi Tersier pada 2 kelompok tani yakni Kelompok Tani Tunas Harapan di Pauh dan Kelompok Tani Tuah Sakato di Kuranji.
Selain bantuan sarana dan prasarana pertanian, Dinas Pertanian Kota Padang rutin melakukan upaya meningkatkan kemampuan pengetahuan kelompok tani melalui 33 orang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang ada di Kota Padang.
“Misalnya, bagaimana petani tidak membakar jerami, karena jerami apabila dikembalikan ke tanah dapat mengembalikan kesuburan lahan sawah. Jika jerami dibakar, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan gas rumah kaca,” tuturnya.
Dinas Pertanian Kota Padang juga melakukan demplot Bersawah Pokok Murah di Kecamatan Kuranji. Tujuannya mengurangi biaya produksi sehingga keuntungan yang didapat petani lebih tinggi.
Bagikan:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru)