Padang, Cagak.id—Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengunjungi Sumatera Barat, Selasa (21/5/2024). Kedatangan ini dalam rangka meninjau lokasi terdampak banjir lahar hujan atau galodo di wilayah Kabupaten Agam.
Lokasi pertama yang menjadi daerah tujuan Kepala Negara beserta rombongan adalah Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam untuk meninjau posko tanggap darurat di Bukik Batabuah. Di sana, Presiden menyerahkan santunan duka dan bantuan bagi keluarga korban terdampak bencana.
Sedangkan untuk peninjauan ke lokasi bencana di Kabupaten Tanah Datar, Presiden akan diwakili oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK, melihat langsung kondisi masyarakat di pengungsian.
Berdasarkan data BPBD, bencana alam yang terjadi pada 11 Mei 2024 telah berdampak besar terhadap tiga daerah di Sumbar. Yakni Kabupaten Tanah Datar, Agam, dan Kota Padang Panjang.
“Tercatat hingga saat ini ada 61 orang korban meninggal dunia dan 11 orang masih dinyatakan hilang,” katanya.
Perkiraan sementara, total kerugian akibat bencana mencapai Rp108 miliar lebih. Di antaranya 700-an rumah rusak ringan hingga berat. Putusnya jalan, jembatan, kerusakan irigasi, lahan pertanian yang tertimbun, hingga ternak yang mati.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan, penanganan pasca bencana banjir bandang lahar dingin Marapi sudah berjalan dengan baik.
“Saya lihat penanganan bencana di Agam maupun Tanah Datar ini sudah baik. Dimulai dari (proses) evakuasi korban, kemudian juga penanganan pengungsi, kemudian pembangunan jalan dan jembatan darurat, semua sudah dilakukan. Masih ada satu (sampai) dua yang masih proses, kami kejar agar semua kembali normal,” katanya.
Bagi warga yang berdampak paling parah dan berada di kawasan yang berbahaya, akan direlokasi ke tempat lebih aman.
“Rumah rusak berat yang memang di jalur berbahaya, tidak mungkin dibiarkan membangun di tempat itu lagi, sangat berbahaya sehingga perlu relokasi.
Yang memang harus direlokasi, lahannya sudah disiapkan dan ditentukan Bupati,” katanya.
Untuk mencegah kejadian serupa dan mengurangi dampak yang akan timbul, Presiden menginstruksikan untuk membuat sabo dam di sekitar Gunung Marapi.
“Setelah dihitung dibutuhkan sabo dam 56 yang ada sekarang baru dua sehingga diperlukan tambahan lagi yang banyak. Saya perintahkan tahun ini harus dimulai (pengerjaannya), terutama di tempat sangat penting, segera harus dimulai,” tuturnya.
Menuru Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi mengatakan, kedatangan Presiden kali ini menjadi angin segar untuk percepatan dalam penanganan bencana di provinsi tersebut.
“Ini kesempatan kami mendapatkan dukungan penuh dari pusat terkait berbagai hal, terutama untuk pemulihan pascabencana,” katanya.
Bagikan:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru)