Padang, Cagak.id—Loket layanan Kependudukan dan Catatan Sipil belakangan ini ramai dikunjungi, bahkan melebihi kapasitas ruangan. Kepala Dinas (Kadis) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Padang, Teddy Antonius membenarkan keadaan tersebut.
“Hari ini saja, yang mengambil antrean lebih dari 522 antrean ditambah mungkin ada yang membawa pendamping,” kata Teddy, Rabu (10/7/2024) malam.
Tanggapan tersebut disampaikan Teddy Antonius usai dikritik warganet di media sosial (medsos) terkait pelayanan publik dan fasilitas umum di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut.
“Kalau untuk layanan Dukcapil tidak mesti harus ke loket. Bisa melalui online Sirancak versi web dan android jika tidak mengerti atau tidak punya perangkat bisa lewat (aplikasi) Sirancak Kecamatan, cukup di Kecamatan saja mengurusnya,” katanya.
Kemudian, Teddy juga mengeklaim bahwa untuk sarana loket, Disdukcapil Kota Padang sudah menambah pendingin ruangan dan mesin antrean agar yang datang bisa tertib.
“Karena (masih) ada budaya yang ingin duluan. Kalau mau lihat foto-foto perubahan loket layanan kami, silakan datang ke Dukcapil untuk diperlihatkan,” katanya.
Berbagai upaya untuk mengurangi keramaian atau antrean di Disdukcapil, kata Teddy, di antaranya melakukan jemput bola perekaman ke sekolah-sekolah bagi penduduk usia pemula KTP dan mengantarkan KTP yang sudah dicetak ke sekolah bagi pelajar yang sudah melakukan perekaman dan berusia 17 tahun ke atas.
Kemudian, kerja sama dengan rumah sakit bersalin ketika ada pasien yang melahirkan sebelum pulang.
“Sehingga sebelum pulang mereka sudah membawa Kartu Keluarga (KK) dan akte kelahiran anaknya. Pun demikian, langkah serupa kami juga lakukan dengan bidan-bidan,” katanya.
Selain itu, Disdukcapil Kota Padang juga mengantarkan KTP Elektronik ke 11 Kantor Camat se-Padang sehingga penduduk tidak perlu antre menunggu KTP.
Selanjutnya, membuat aplikasi layanan online yang bisa diakses oleh masyarakat di mana saja di hari dan jam kerja (Senin-Jumat pukul 08.00-16.00 WIB).
“Harapan kami kepada masyarakat yang belum lengkap Administrasi Kependudukan (Adminduk)-nya, silakan segera diurus dan lengkapi karena biasanya masyarakat kita ketika sangat butuh baru mereka urus,” katanya.
“Contohnya sekarang sedang musim masuk sekolah, ketika mau mendaftar ternyata Adminduknya belum lengkap dan semuanya mengurus waktu bersamaan sehingga sarana dan prasarana serta jumlah personel kami untuk melayani tidak sebanding. Selain itu, seperti musim tes PNS, PPPK hingga haji dan umrah (juga sering terjadi fenomena demikian),” katanya.
Pada kesempatan itu, Teddy Antonius juga tidak menampik bahwa masih ada oknum petugas Disdukcapil yang ‘nakal’, baik dari segi pelayanan dan komunikasi publik.
“Bantu kami menginfokan karena saya tidak setiap waktu bisa menunggu di loket. Jika ada petugas yang berulah infokan saja. Kalau bisa sebut namanya dan sumber dirahasiakan. Untuk edukasi ke personel setiap minggu kami briefing dan selalu disampaikan. Diiyakan, tapi sayangnya masih ada juga info (kurang sedap) kami terima,” katanya.
Ia memastikan bahwa masyarakat tidak akan pernah diperumit sepanjang pengurusan Adminduk memenuhi persyaratan.
“Ini sering ditemukan memaksa menerbitkan dokumennya ketika petugas tidak bisa memutuskan karena dokumen persyaratan yang tidak lengkap,” tuturnya.
Bagikan:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru)