Kenapa Lebah Mati Setelah Menggigit Manusia?

Salah satu sifat leqah adalah bahwa ia tidak akan pernah menggigit siapapun selama ia tidak merasa terganggu dan terancam. Namun, bila ia sudah diganggu dan merasa terancam, maka lebah akan menggigit dan menyegat manusia yang mengganggu dirinya. Namun, hasil penelitian membuktikan bahwa setiap lebah yang telah menggigit manusia, secara otomatis akan mati seketika sebagai bentuk hukuman Allah swt bagi mereka.

Pertanyaannya, “Kenapa lebah harus mati setelah menggigit manusia? Demikian ada hikmah dan tujuan yang sangat mulia dalam konteks penjagaan Allah swt kepada komunitas lebah dan bagi bagi kehidupan manusia.

Lebah adalah makhluk yang menghasilkan madu yang dikeluarkan dari perutnya dan merupakan obat bagi manusia. Jika lebah sudah menggigit manusia, maka dikhawatirkan ada darah atau kuman mangsanya tersebut yang masuk ke dalam perutnya hingga mencemarkan madunya. Jika lebih yang menggigit manusia tidak langsung dimatikan, maka dikhawatirkan madu yang dihasilkannya akan bercampur dengan kuman, virus dan bakteri sehingga akan membahayakan bagi kesehatan manusia lain yang mengkonsumsinya. Dengan langsung dimatikannya lebah yang telah menggigit manusia seketika, maka ia tidak bisa lagi kembali ke kelompoknya untuk mengantarkan madu yang diambilnya sehingga kebersihan madu lebah tetap terjaga. Ingat! Allah swt telah menjamin bahwa cairan yang keluar dari perut lebah itu adalah steril, dan karena itu ia menjadi obat bagi manusia, seperti disbeutkan dalam firman-Nya surat al-Nahl [16]: 69

ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسۡلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاً يَخۡرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخۡتَلِفٌ أَلۡوَٰنُهُۥ فِيهِ ‌شِفَآءٌ لِّلنَّاسِۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةً لِّقَوۡمِ يَتَفَكَّرُونَ (69)

Artinya: “kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”

Dengan demikian pula, maka ayat al-Qur’an yang menjamin kebaikan lebah sebagai obat bagi semua penyakit tetap benar dan terjaga, karena tidak ada satupun manusia sampai hari kiamat yang akan menemukan ada kuman, bakteri dan virus pada madu lebah tersebut. Inilah salah satu maksud dari firman Allah swt surat al-Hijr [15]: 9

إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُۥ ‌لَحَٰفِظُونَ (9)

Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”

Pesannya, Maha Suci Allah! Tidak ada satupun ciptaan-Nya yang bathil. (*)

 

Silakan ikuti kajian Ustadz Dr. Syofyan Hadi, SS., M. Ag., MA. Hum. di kanal YouTube Syofyan Hadi.

Ditulis Oleh:
Baca Juga:

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top