Padang, cagak.id–Wali Kota Padang Hendri Septa menjelaskan penanganan yang telah dilakukan pemko dan stakeholder pascagempa bumi berkekuatan 7,6 skala richter yang melanda Kota Padang pada 30 September 2009 lalu.
Hendri Septa menyampaikannya kepada anggota konsorsium dari University College Copenhagen (Denmark), Ms Sanne Lehman, yang berkunjung ke Padang. Ms Sanne Lehman ke Kota Padang untuk menggelar diskusi bersama dengan Pemerintah Kota Padang dan Universitas Andalas (Unand) selaku bagian dari konsorsium Erasmus+ BUiLD (Building Universities in Leading Disaster Resilience) project.
“Alhamdulillah, hari ini kita senang sekali dikunjungi salah seorang anggota konsorsium dari University College Copenhagen, Denmark bersama tim dan juga dari Unand. Topik yang kita bahas adalah mendalami apa yang telah dilakukan Kota Padang dalam penanganan dan pemulihan pasca gempa 2009 silam,” ungkap Wali Kota Padang saat acara diskusi bersama yang dilangsungkan di Kantor Balai Kota Padang, Selasa (2/5/2023).
Wako Hendri menyebut, berbagai masukan didapatkannya dari Ms Sanne dalam pertemuan tersebut. Terutama sekali sekaitan prosedur penanganan dan pemulihan pascagempa yang dilakukan di negara Denmark.
“Informasi yang dipaparkan Ms Sanne kali ini tentu membantu kita untuk semakin baik lagi dalam menangani bencana gempa baik sebelum dan sesudah terjadi. Sebagaimana kita selalu berharap, sewaktu terjadi bencana gempa tidak ada korban jiwa,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu hadir mendampingi Wali Kota Padang Sekda Andree Algamar yang juga Plt Kalaksa BPBD dan sejumlah kepala OPD terkait saat itu. Sementara dari Unand hadir Prof Bambang Istijono (Ketua Centre of Excellence Disaster Management) serta Vonny Indah Mutiara (Koordinator BUiLD Erasmus+ Project Unand yang juga Kepala Kantor Layanan Internasional Unand dan Benny Hidayat, Dosen Fakultas Teknik Sipil yang juga Anggota Tim BUiLD Eramus+ project Unand. (CGK)
