Padang, Cagak.id–Sebuah destinasi wisata baru di Kota Padang telah resmi dibuka. Wali Kota Padang, Hendri Septa Dt. Alam Batuah meresmikan Geosite Gua Kelelawar Padayo di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Minggu (12/5).
Hendri Septa Dt. Alam Batuah menyebut bahwa Geosite Gua Kelelawar Padayo akan jadi pengembangan objek wisata di arah timur Kota Padang.
“Ini salah satu progul (program unggulan) kami, yaitu kami mewujudkan wisata alam baru di bagian timur Kota Padang” ujarnya.
Dibukanya objek wisata tersebut untuk umum adalah buah dari kerja sama Pemerintah Kota (Pemko) Padang dengan PT Semen Padang.
“Ini salah satu progul yang saya banggakan karena ini satu-satunya Progul yang dananya murni dari PT Semen Padang. Kalau progul lain kami banyak menggunakan dana dari APBD atau APBN,” terangnya.
Dia menyebut, untuk pengembangan Geosite Gua Kelelawar Padayo, PT Semen Padang sudah menggelontorkan dana mencapai Rp504 juta untuk membuka akses jalan menuju goa, di antaranya dengan membangun jembatan serta toilet umum yang dapat digunakan wisatawan.
Untuk itu, Hendri Septa meminta kepada Pokdarwis Padayo bersama masyarakat sekitar untuk dapat mengelola Geosite Gua Kelelawar Padayo sebaik mungkin dengan memberikan kesan positif untuk wisatawan yang berkunjung.
“Ini harus jadi pusat kunjungan baru di Kota Padang. Kalau biasanya wisatawan yang datang ke Padang hanya berkunjung ke Pantai Padang, Pantai Aia Manih, dan Transmart, sekarang harus ditambah ke Gua Kelelawar Padayo. Belum lengkap berwisata ke Kota Padang kalau belum ke Gua Kelelawar, ini yang harus kita ciptakan,” ujarnya.
Pemko Padang, kata dia, selain terus berharap dukungan penuh dari PT Semen Padang juga akan mengupayakan untuk membuka akses jalan menuju Geosite Gua Kelelawar Padayo sehingga wisatawan tidak lagi harus lewat ke gerbang PT Semen Padang apabila ingin berkunjung. Rencananya, jalan tersebut dari jalan Padang-Solok, tepatnya dari kawasan Pondok Bambu, Indarung menuju Goa.
“Ini anggarannya sedang kita upayakan ke Pemerintah Pusat dengan nilai sekitar Rp20 M,” jelas Hendri Septa.
