“Cawe-Cawe” dan Tenggelamnya Sang Raja

Fir’aun adalah raja yang memiliki kekuasaan mutlak, hingga tidak ada satupun kekuasan mengatasi kuasanya di kala itu. Bahkan, semua rakyat Mesir, tanah dan airnya bukan lagi berada dalam genggamannya, namun sudah berada di bawah telapak kakinya (QS. Al-Zukhruf [43]: 51). Bahkan, Fir’aun juga memiliki pasukan elit yang tidak akan ada kekuatan manapun yang mampu mengalahkan mereka, hingga pasukannya disebut sebagai dzi al-autad yang bisa memporak porandakan negeri manapun yang diserangnya. (QS. Al-Fajr [89]: 10).

Namun, kenapa Fir’aun harus mati mengenaskan tenggelam di laut Merah?

Jawabannya adalah karena Fir’aun sebagai raja “cawe-cawe” dalam mengejar dan memburu untuk membunuh nabi Musa dan pengikutnya yang melarikan diri di tengah malam menunju Palestina.

Sejatinya, ketika Fir’aun mengetahui nabi Musa dan pengikutnya melarikan diri di tengah malam, harusnya Fir’aun tidak perlu “cawe-cawe” mengejar nabi Musa dan kaumnya. Toh, mereka golongan sedikit, tidak bersenjata, sangat lemah, hingga cukup Bagi sang raja mengirim pasukan elitnya untuk mengejar dan memburu mereka. Andai Fir’aun ikut memburu di malam itu, maka dia juga tidak perlu “cawe-cawe” mengejar ke tengah lautan saat melihat lautan terbelah, karena cukuplah bagi sang raja memerintahkan pasukannya saja memburu dan menangkap mereka. Demikian kesan yang ditemukan dalam firman-Nya surat al-Syu’ara’ [26]: 60

فَأَتۡبَعُوهُم مُّشۡرِقِينَ (60)

Artinya: “Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit.”

Andai Fir’aun tidak “cawe-cawe” mengejar Musa dan pengikutnya, barangkali dia tidak akan sampai di pinggir laut Merah. Andai Fir’uan tidak “cawe-cawe” memburu Musa dan pengikutnya ke tengah lautan, mungkin dia tidak akan tenggelam digulung ombak besar.

Pesannya, ternyata “cawe-cawe” sang raja dalam perkara yang tidak mestinya dia campuri, justru menjadikannya tenggelam dan binasa digulung gelombang besar. (*)

 

Silakan ikuti kajian Ustadz Dr. Syofyan Hadi, SS., M. Ag., MA. Hum. di kanal YouTube Syofyan Hadi.

Ditulis Oleh:
Baca Juga:

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top