Padang, Cagak.id—Pemerintah Kota Padang fokus melanjutkan pembangunan yang ramah lingkungan dengan mengurangi emisi karbon. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dalam bidang transportasi di Padang dengan GIZ China dan GIZ Indonesia.
Didi Aryadi, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan, mengatakan kedatangan GIZ China dan GIZ Indonesia dalam rangka memperhatikan konsep terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan mengurangi emisi karbon serta memilih pembangunan yang ramah lingkungan.
“Untuk melihat kondisi ekosistem khusus publik transportasi yang sudah menggunakan bus listrik. Shenzhen Bus Group juga melakukan korespondensi dengan Dishub Padang dan Perumda Padang Sejahtera Mandiri terkait pelaksanaan dan manajemen tranportasi publik di Padang,” kata Didi saat Forum Group Discusion, bersama Shenzhen Bus Group di Ruang Abu Bakar Jaar, Senin (22/7/2024).
Didi menambahkan, kunjungan yang akan dilangsungkan Selasa (23/7/2024) ke koridor 1-6 juga melihat model dan pengelolaan Trans Padang.
“Shenzhen Bus Group ini sangat berpengalaman, kita ingin shifting dengan memanfaatkan energi terbarukan, maka perlu pengkajian lebih dalam untuk menerapkannya. Kita juga didorong oleh Bappenas, bahwa setiap daerah concern terhadap energi terbarukan, mengurangi emisi karbon. Salah satunya mengurangi pemakaian energi fosil ke tenaga listrik,” katanya.
Di sisi lain, Head of Component Urban Act China, Tong Liu meyakini Pemko Padang mampu memanfaatkan peluang ke depannya. Pihaknya menjelaskan, bus listrik juga membutuhkan infrastruktur untuk mendukung pengisian daya yang konsisten.
“Kota Shenzhen di Provinsi Guangdong, China, menjadi kota pertama di dunia yang mengoperasikan 100 persen armada busnya berbahan bakar listrik (e-bus). Akhir 2017, Kota Shenzhen telah mengoperasikan 16 ribu unit bus listrik. Pada tahun 2018 Kota Shenzhen juga mengoperasikan 13 ribu unit armada taksi listrik,”ungkapnya.
Ia juga menekankan melalui Forum Group Discusion ini memberikan informasi untuk menjalankan suatu manajemen yang terintegrasi dengan transportasi umum.
“Untuk mencapai hal ini, Shenzhen harus membuat ribuan tempat pengisi baterai. Perubahan ke bus listrik ini tentunya butuh dukungan bersama,” jelasnya.
Bagikan:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru)