Bundo Kanduang Raudha Thaib Bicara Keminangkabauan untuk Generasi Ini

Padang, Cagak.id—Bundo Kanduang, Raudha Thaib dalam agenda sosialisasi pelaksanaan mata pelajaran muatan lokal keminangkabauan menyatakan keadaan anak-anak (pelajar) kita dalam kondisi yang merisaukan. Dalam presentasinya sebagai narasumber di Gedung Youth Center, Rabu (6/9/2023), dengan mengangkat persoalan pendidikan keminangkabauan sebagai jalan keluar untuk membangun karakter anak, banyak aspek yang membuat keadaan generasi dini ini menjadi tidak lagi terlihat berkarakter keminangkabauan. Bias-bias dari berbagai aspek menjadi penyebab, selain mereka juga tidak diperkenalkan dengan baik tentang kebudayaan keminangkabauan.

“Dominasi budaya populer yang menihilkan daya nalar anak-anak terhadap lingkungan; tidak terseleksinya medsos; belum lagi bias dari perilaku tokoh-tokoh (artis, pejabat, orang dewasa ataupun tokoh-tokoh yang sering dilihat anak atau muncul di media) yang mereka lihat yang tidak mencerminkan keminangkabauan. Di mana mereka menemukan sehingga kita bisa membetuk karakter baik pada mereka?” ungkap beliau.

Menurutnya, tiga sistem utama keminangkabauan harus dipahami anak-anak sekarang: filosofi adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah, syarak mangato adaik mamakai,alam takambang jadi guru, merupakan falsafah hidup yang harus dipahami anak. “Ini yang kita ajarkan ke anak-anak.” Selain itu persoalan ranji kesukuan, “Sekarang saja mungkin banyak anak-anak yang tidak tahu sukunya apa. Belum lagi peran orang-orang di sekitarnya, ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, dan sebagainya”. Apalagi tentang jalannya adat-istiadat, tentang aturan dan pelaksanaan adat.

Lewat masuknya mata pelajaran muatan lokal keminangkabauan di sekolah, bisa menjadi upaya membangun karakter anak, meskipun guru dan orang tua tentunya yang terlebih dahulu menjadi patron keminangkabauan itu sendiri. (DA/FA)

Ditulis Oleh:
Baca Juga:

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top