Bersama Belum Tentu Sama

Ketika kaum munafik dikumpulkan bersama kawan-kawan mereka dari orang beriman di akhirat kelak untuk menuju shirat, maka kaum beriman berjalan denhgan cahaya terang sementara kaum munafik berjalan dalam kegelapan. Kaum munafik pun berteriak memanggil teman-temannya dari kaum beriman untuk mereka memberi sedikit cahaya kepada mereka agat mereka tidak berjalan dalam kegelapan.

Kaum munafik pun bertanya kepada kaum beriman, kenapa kaum beriman dalam keadaan terang di hari itu dan mereka dalam keadaan gelap padahal dulu mereka di dunia berteman dan selalu bersama. Kaum beriman pun menjawab, “Benar kalian dulu bersama kami di dunia, namun prilaku kalian tidak sama dengan kami”. Demikain seperti disebutkan dalam firman-Nya surat al-Hadid [57]: 14

يُنَادُونَهُمۡ أَلَمۡ ‌نَكُن ‌مَّعَكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ وَلَٰكِنَّكُمۡ فَتَنتُمۡ أَنفُسَكُمۡ وَتَرَبَّصۡتُمۡ وَٱرۡتَبۡتُمۡ وَغَرَّتۡكُمُ ٱلۡأَمَانِيُّ حَتَّىٰ جَآءَ أَمۡرُ ٱللَّهِ وَغَرَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ (14)

Artinya: “Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.”

Dari sini tahulah kita, bahwa teman dan kebersamaan di dunia bersama orang shalih, tidak otomatis menjadikan kita mendapat kebaikan dari mereka jika kita tidak ikut menjadi shalih seperti mereka.

Pesannya, Bersama orang shalih belum tentu anda termasuk orang shalih, selama anda tidak menginisiasi diri anda menjadi shalih seperti mereka. (*)

Silakan ikuti kajian Ustadz Dr. Syofyan Hadi, SS., M. Ag., MA. Hum. di kanal YouTube Syofyan Hadi.

Ditulis Oleh:
Baca Juga:

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top