Korea

Korea

Oleh: Ria Febrina

 

KoreaK-pop ‘pop Korea’ dan drakor ‘drama korea’ amat populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Popularitas tersebut menyebabkan kosakata bahasa Korea diserap ke dalam bahasa Indonesia. Proses penyerapan kata dari bahasa Korea ke dalam bahasa Indonesia pun melalui proses yang unik dan berbeda dengan bahasa asing lainnya.

Kosakata bahasa Korea tidak diserap melalui hubungan diplomatik yang sudah dijalin sejak 1973 atau hubungan tingkat konsulat sejak 1966 sebagaimana dijelaskan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia. Penyerapan justru melalui film, musik, dan video kreator konten di media sosial. Oleh karena itu, meskipun sudah 50 tahun Indonesia dan Korea menjalin kerja sama, kosakata yang diserap ke dalam kamus bahasa Indonesia masih sangat sedikit.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2023), tercatat sebelas kata yang dilabeli dengan Kor yang bermakna bahwa kata tersebut berasal dari Korea. Kosakata itu pun baru ada dalam KBBI edisi daring. Dalam KBBI cetak atau dalam kamus-kamus bahasa Indonesia yang disusun Poerwadarminta, E. St. Harahap, dan Sutan Mohammad Zain, tidak ada kosakata yang diserap dari bahasa Korea. Padahal, hubungan kerja sama antara Indonesia sudah terjalin sejak dulu di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan, serta hingga kini meluas di bidang kehutanan, lingkungan hidup, dan industri digital.

Kalau dilihat ke masa lampau, orang Indonesia sangat tertarik dengan film India. Kini sudah berubah, orang Indonesia justru sangat menggandrungi film, musik, hingga makanan Korea. Oleh karena itu, amat menarik jika kita bahas hal-hal yang berhubungan dengan negara ginseng ini.

Tahukah teman-teman bahwa kata Korea dalam bahasa Indonesia memiliki perlakuan yang unik dibandingkan dengan kata Belanda, kata Inggris, dan kata Jepang. Kata Belanda dalam KBBI daring (2023) bermakna ‘1) negara yang terletak di Eropa Barat, beribu kota Amsterdam; 2) bangsa yang mendiami Belanda; 3) bahasa yang dituturkan di Belanda’. Kata Inggris bermakna ‘1) nama bangsa yang mendiami Kepulauan Inggris; 2) bahasa yang dituturkan suku bangsa Inggris; 3) negara bagian dari Britania Raya, beribu kota London. Kata Jepang bermakna ‘1) negara yang terletak di Asia Timur, beribu kota Tokyo; 2) bahasa yang dituturkan di Jepang’. Pada kata-kata tersebut, melekat makna nama negara, nama bahasa, dan juga nama bangsa. Namun, makna kata Korea dalam bahasa Indonesia justru satu saja, yaitu ‘bahasa yang dituturkan di Korea Utara dan Korea Selatan’. Artinya, ketika teman-teman menggunakan kata Korea, kata tersebut tidak merujuk pada nama negara dan nama bangsa, tetapi hanya merujuk pada nama bahasa. Lalu, untuk menyebut nama negara ginseng ini, kata apa yang kita pakai?

Dalam KBBI daring, sudah dicantumkan Korea Utara dan Korea Selatan sebagai nama dari negara ini. Korea Utara merupakan ’negara yang terletak di Asia Timur, beribu kota Pyongyang’, sedangkan Korea Selatan  merupakan ‘negara yang terletak di Asia Timur, beribu kota Seoul’. Barangkali karena pemisahan wilayah secara geografis dan juga politik di negara ginseng ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mencantumkan secara spesifik nama negara yang dimaksud.

Meskipun kerja sama antara kedua negara sudah berkembang, namun kosakata Korea yang diserap ke dalam bahasa Indonesia belum terlalu banyak. Hanya sebelas kata yang tercantum dalam KBBI, yaitu bancan, bibimbap, bingsu, gocujang, hanbok, kimci, mandu2, manhwa, mokbang, mukbang, dan oppa. Jika dikelompokkan, kata-kata tersebut berkenaan dengan tata boga, tata busana, dan kesenian.

Orang Korea memiliki teknik meramu, mengolah, dan menyediakan serta menghidangkan makanan dan minuman yang khas. Makanan Korea sering disajikan dengan warna merah sehingga membangkitkan selera makan, seperti kimci dan topokki. Mereka menggunakan gocujang atau ‘pasta cabai yang terbuat dari bubuk cabai, tepung beras ketan, tepung kedelai yang difermentasi, dan garam yang biasa digunakan sebagai bumbu dalam masakan Korea’ (KBBI daring, 2023).

Masyarakat Indonesia menerima hidangan tersebut salah satunya melalui acara mokbang atau ‘siaran langsung atau video yang mempertontonkan orang memakan banyak makanan untuk hiburan, biasanya disiarkan secara daring’ (KBBI daring, 2023). Dalam setiap drama korea, juga ada scene atau suasana yang menyajikan para tokoh menikmati makanan tersebut.

 Berkenaan dengan makanan Korea ini, sejumlah kosakata sudah ada dalam KBBI. Ada makanan berupa kimci yang merupakan ‘makanan khas Korea berupa acar pedas yang dibuat dari sayuran seperti kubis dan lobak yang digarami, dibumbui (dengan bawang putih, cabai merah, jahe, pasta ikan teri, dan sebagainya), kemudian difermentasikan’; ada bancan yang merupakan ‘makanan pendamping nasi khas Korea, dapat terbuat dari daging, ikan, sayur, dan lainnya, biasa disajikan dalam piring-piring kecil dengan porsi terbatas’; ada bibimbap yang merupakan ‘makanan khas Korea berupa nasi, daging, sayuran, dan sebagainya serta bumbu yang dimakan dengan mencampurkan semua bahan tersebut, dapat dilengkapi telur mentah atau matang’; dan ada mandu yang merupakan ‘pangsit khas Korea, biasanya menggunakan tofu’. Selain makanan, juga ada minuman berupa bingsu yang merupakan ‘minuman berupa es yang diserut menyerupai salju dan diberikan tambahan gula, kacang tanah, buah, dan berbagai pugasan lain’.

Selain di bidang tata boga, pakaian atau busana yang dikenakan masyarakat Korea juga populer di Indonesia. Mereka mengenakan hanbok yang merupakan ‘baju tradisional Korea berupa atasan berlengan panjang menyerupai jaket berkerah V yang diikat pita dan dipadukan dengan rok panjang berpinggang tinggi dan berpotongan lebar di bagian bawah bagi perempuan atau celana longgar panjang bagi pria, biasa digunakan pada acara formal seperti pernikahan dan upacara kematian atau hari peringatan nasional’ (KBBI daring, 2023). Di beberapa tempat wisata tertentu di Indonesia, hanbok ini disediakan secara khusus agar masyarakat Indonesia bisa merasakan pengalaman mengenakan hanbok. Bahkan, desainer Indonesia juga mengkreasikan hanbok dengan batik Indonesia. Di beberapa mal di Yogyakarta, sudah dipajang dan dipasarkan model pakaian ini.

Selain di bidang tata boga dan tata busana, kosakata Korea juga diserap di bidang kesenian. Masyarakat Korea memiliki manhwa atau ‘komik khas Korea’. Seni menggambar komik ini menjadi hobi generasi muda di Indonesia, seperti kesukaan mereka terhadap manga atau ‘komik khas Jepang’. Anak muda Indonesia membuat klub yang meningkatkan skil atau kemampuan mereka dalam membuat manhwa.

 Satu lagi yang sangat populer di kalangan generasi muda Indonea adalah kata oppa yang merupakan ‘panggilan dari perempuan kepada laki-laki lebih tua, biasanya yang memiliki hubungan dekat atau sudah saling mengenal cukup lama (seperti kakak kandung, teman, atau kekasih)’ (KBBI daring, 2023). Panggilan ini digunakan secara terbatas dalam hubungan tertentu saja, tidak diserap menjadi panggilan dalam silsilah kekeluargaan di Indonesia.

Selain kosakata tersebut, ada juga kosakata lain dari bahasa Korea yang populer di Indonesia, tetapi kosakata tersebut belum diserap karena fonem-fonem yang terdapat dalam bahasa Korea memiliki struktur dan bentuk yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Misalnya, bahasa Korea mengenal konsonan rangkap, seperti pada kata tteokbokki. Sementara itu, bunyi-bunyi dalam bahasa Indonesia hanya diwakilkan oleh satu fonem. Meskipun demikian, Korean wave atau keadaan yang menyebabkan tersebarnya budaya pop Korea secara global di Indonesia dapat menyebabkan kosakata Korea akan semakin banyak diserap pada masa yang akan datang.(*)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top